Penyakit Mers yang Meresahkan Jamaah Haji

Akhir-akhir ini dunia kesehatan digemparkan tentang munculnya wabah syndrom pernafasan timur tengah (MERS) yang diakibatkan oleh virus corona.  Walaupun sebenarnya virus ini sudah ada sejak tahun 2012, namun baru akhir-akhir ini kekhawatiran menghantui Indonesia karena semakin banyaknya orang yang menunaikan ibadah haji ataupun umroh di negara asal virus tersebut. Pada 2012 silam saat virus Corona mulai muncul, walaupun jika virus ini menyerang unta hanya menyebabkan flu ringan tapi lebih dari 723 orang yang terinfeksi 40% nya meninggal dan sebagian besar mengalami masalah kesehatan yang lainnya.

Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus korona, MERS adalah demam, batuk, sesak nafas, serta munculnya Pneumonia dalam beberapa kasus. Gejala tersebut biasanya muncul 2–10 hari setelah terekspos, tetapi sampai 13 hari juga pernah dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya muncul antara 2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis. Awalnya tanda fisik tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada. Beberapa pasien akan mengalami Tachypnea dan Crackle pada auscultation. Kemudian, Tachypnea dan Lethargy kelihatan jelas. MERS merupakan salah satu bentuk koronavirus yang masih misterius. Hingga saat ini penpeneliti masih mencari tahu bagaimana koronavirus baru ini bisa menginfeksi manusia. Sebagian besar orang yang terinfeksi MERS-Cov berkembang menjadi penyakit saluran pernapasan berat dengan gejala gejala demam, batuk, dan napas pendek. Sekitar separuh dari jumlah penderita meninggal. Sebagian dari penderita dilaporkan menderita penyakit saluran pernapasan tingkat sedang.

Demikian adalah fakta virus koroner yang sangat ditakuti oleh para calon jamaah haji sehingga dengan referensi tersebut, para calon jamaah dapat lebih berhati-hati dalam memilih tempat yang akan ditempati atau makanan yang akan dimakan saat beribadah haji.

Leony Li
By Open Siana
Published: 2014-09-19T00:39:00-07:00
Penyakit Mers yang Meresahkan Jamaah Haji
4.5 11 reviews